Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Selasa, 11 Juni 2013

Mengenal Berbagai Jenis Gelas

Pasti semua orang sudah tahu dengan benda yang satu ini, karena pasti kita pakai setiap hari untuk minum. Yup, gelas. Tahukah Anda, bahwa ada berbagai macam gelas, bentuk, dan fungsinya. Dan macam gelas yang bervariasi itu menunjukkan kegunaannya yang bervariasi pula. Gelas dibuat dengan menggunakan bahan berupa pasir dan unsur kimia lainnya kemudian dipanaskan dengan suhu tertentu. Untuk lebih jelasnya lagi silakan baca artikel ini.

Anda tentunya pasti sering menggunakan gelas dalam kehidupan sehari-hari. Gelas yang kita gunakan tentunya mempunyai berbagai manfaat sesuai dengan fungsi gelas tersebut. Pada dasarnya berbagai jenis gelas terbuat dari bahan kaca yang dibentuk sesuai dengan keinginan kita. Jika dibandingkan dengan benda padat lainnya, kaca yang menjadi bahan baku gelas ini terbilang unik sekali. Hal ini karena hampir semua benda padat yang ada di dunia ini tidak tembus cahaya. Benda padat mempunyai kerapatan molekul yang sangat kecil sehingga cahaya tidak bisa tembus melalui benda tersebut.

Lalu, mengapa benda padat seperti gelas dapat tembus cahaya? Apakah bahan dari gelas tersebut sama dengan benda cair dan gas? Hal inilah yang membuat gelas disebut benda padat yang unik. Benda cair dan gas bisa tembus cahaya, sedangkan benda padat tidak. Benda cait dan gas memiliki molekul yang sangat longgar sehingga tembus cahaya dan molekul tersebut dapat bergerak secara bebas. Inilah mengapa air dan gas dapat tembus cahaya. Sementara itu, gelas dibuat dengan menggunakan bahan berupa pasir dan unsur kimia lainnya kemudian dipanaskan dengan suhu tertentu.

Proses peleburan pasir tersebut berlangsung sangat cepat sehingga ketika pasir tersebut meleleh, leburan pasir itu didinginkan dengan cepat. Karena proses pendinginan leburan pasir tersebut dilakukan dengan cepat maka molekul-molekul yang ada dalam gelas tersebut tidak sempat merapat kembali seperti semula hingga menimbulkan ruang kosong yang ada di antara molekul-molekulnya. Inilah mengapa kaca berwarna bening dan tembus cahaya meskipun kaca termasuk benda padat.

Bahan dan Proses Pembuatan Gelas

Seperti kebanyakan jenis gelas lainnya, bahan untuk membuat gelas atau kaca dapat dilakukan dengan mencampur semua bahan menjadi satu. Bahan-bahan tersebut di antaranya adalah pasir kuarsa, boraks (asam borat), soda abu (sodium karbonat), posfor pentaoksida, dolomit, feldspar, cullet, dan bahan stabiliser (kalsium karbonat, seng oksida, aluminium oksida, timbal oksida, dan barium oksida).

Selain bahan utama yang telah disebutkan di atas, ada bahan sekunder yang dipakai dalam pembuatan berbagai jenis gelas atau kaca, di antaranya adalah:

1.Refining agent (penghilang gelembung)
Bahan yang biasa digunakan dalam membuat gelas yang berguna untuk menghilangkan gelembung-gelembung yang ditimbulkan dari proses peleburan bahan baku gelas sehingga pada saat pendinginan gelas tidak ada gelembung yang terjadi. Bahan refining agent ini biasanya berupa sodium nitrat dan sodium sulfat.

2.Decolorant (penghilang warna)
Bahan yang dapat menghilangkan warna pada gelas nantinya. Penghilang warna ini biasanya akan bereaksi ketika ada senyawa oksida yang terdapat dalam bahan baku. Bahan yang dapat digunakan untuk menghilangkan warna dalam gelas biasanya dipakai bahan berupa mangan dioksida, logam selenium, atau nikel oksida.

3.Colorant (pewarna)
Pewarna buatan yang digunakan pada bahan baku gelas sehingga gelas yang dihasilkan menjadi berwarna sesuai dengan yang diinginkan.

4.Opacifiers
Bahan yang terbuat dari fluorite, kriolit, sodium fluorosilika, timah fosfat, seng fosfat, dan kalsium fosfat. Semua bahan baku dan bahan sekunder dicampurkan dalam proses pembuatan gelas.

Tahapan Pembuatan Gelas

Adapun tahapan yang biasa dilakukan dalam pembuatan gelas oleh industri gelas adalah sebagai berikut.

1.Persiapan Bahan Baku
Dalam pembuatan gelas ini, bahan baku yang harus disiapkan harus sesuai dengan takaran atau komposisi yang akan dibuat menjadi gelas. Sebelum dileburkan pada suhu yang sangat tinggi, bahan baku tersebut sebaiknya dilakukan penyaringan dan penggilingan sehingga bahan baku akan terpisah dengan berbagai kotoran yang tidak dibutuhkan pada saat peleburan gelas. Pencapuran tersebut dilakukan terlebuh dahulu sebelum dipanaskan/dicairkan.

2.Proses Pencairan
Prose pencairan ini bahan baku sudah menjadi homogen. Artinya bahan baku dan bahan sekunder lainnya sudah diaduk campur menjadi satu. Apabila bahan baku sudah tercampur maka langkah selanjutnya adalah tahap pencairan. Pencairan ini dapat dilakukan dengan cara memasukkan bahan baku tersebut ke dalam sebuah tungku yang sudah panas sekitar 1500 derajat Celsius. Ketika bahan baku dalam proses pencairan ini, semua partikel yang ada dalam bahan baku akan saling bereaksi satu sama lainnya. Tungku dalam proses pencairan ini dibagi menjadi 3 macam tungku, yaitu:

a.Pot furnance, yaitu tungku yang digunakan sebagai pembuatan kaca-kaca khusus. Kaca-kaca tersebut biasanya berupa kaca hias atau kaca optik. Tungku tersebut memiliki skala produksi yang kecil yaitu sekitar 2 ton. Tungku tersebut terbuat dari bahan bata silika-alumia (lempung) atau bahan platina.

b.Tank furnance, yaitu tungku untuk mecairkan bahan baku gelas atau kaca dengan skala yang lebih besar sekitar 1300 ton bahan cairan kaca. Tungku ini terbuat dari bata tahan panas (refraktori).
Regenerative furnance, yaitu tungku yang berguna sebagai tungku daur ulang. Bahan bekas kaca atau gelas didaur ulang pada tungku ini sehingga menjadi kaca atau gelas baru.

3.Pembentukan bahan
Proses pembentukan ini merupakan tahap selanjutnya setelah bahan baku mencair. Bahan tersebut dialirkan ke dalam alat-alat yang dapat membentuk kaca atau gelas sesuai dengan yang diinginkan. Proses pembentukan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya adalah sebagai berikut.

a.Meniup bahan Pada tahapan ini bahan cairan gelas ditiup dengan menggunakan alat khusus. Biasanya proses pembentukan ini dilakukan pada bahan untuk membuat botol kaca, gelas kemasan, atau bentuk lainnya. Selanjutnya jika bahan kaca sudah terbentuk maka langkah selanjutnya adalah melakukan annealing. Proses annealing ini dilakukan dengan cara menahan kaca dengan waktu yang sudah ditentukan pada temperatur tertentu untuk menurunkan regangan internal. Setelah itu, kaca didinginkan sampai temperatur menurun suhunya.

b.Finishing Tahapan ini dilakukan dengan cara mengontrol kualitas dari bahan kaca yang sudah jadi, apakah kaca tersebut kualitasnya baik atau buruk/gagal. Proses finishing ini dilakukan dengan cara cleaning (kebersihan), polishing (gosokan), cutting (pemotongan), enameling (pelapisan), dan grading (gradasi).

Aneka Seni Gelas Kaca
Seni membuat gelas kaca sudah ada sejak abad ke-17. Pada saat itu teknik dan teknologi pembuatan gelas atau kaca ini sudah diciptakan pada masa peradaban Islam. Pada abad tersebut teknik manipulasi dalam pembuatan seni kaca sudah dikuasai oleh para muslim. Hal tersebut kemudian berpengaruh pada peradaban Barat di Eropa. Peradaban barat menyerap teknik pembuatan kaca dari peradaban Islam.

Pada abad ke-9 M, dunia Islam sudah menemukan bentuk ciri khas dalam pembuatan kaca. Namun, dunia Barat seolah menutupi kemajuan Islam tersebut dengan cara menyembunyikan hasil-hasil karyanya di dunia Barat. Di samping itu, keindahan seni kaca juga berdampak pada seni keindahan gelas yang dihasulkan oleh muslim. Para pembuat jenis gelas muslim telah mengembangkan pembuatan gelas dengan corak dan gaya artistik khas yang selalu menonjolkan nilai-nilai keislaman.

Untuk itu, tidaklah salah jika seorang pemerhati seni seperti Elif Gokcidge menuangkan tulisannya mengenai keindahan seni pembuatan kaca dan gelas yang dibuat oleh para muslim. Para seniman muslim mengembangkan corak dengan menampilkan gaya efek cameo atau batu berharga yang berlatar belakang warna lain.
sumber : anneahira.com

Please Give Us Your 1 Minute In Sharing This Post!
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →
Powered By: BloggerYard.Com

0 komentar:

Posting Komentar