Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Rabu, 02 Januari 2013

Memilih oven untuk pemula

Untuk pemula yang baru saja tertarik untuk memulai belajar membuat kue, terkadang bingung harus membeli oven yang mana. Apalagi sebagai pemula mungkin belum berani untuk langsung membeli oven yang canggih dan mahal. Untuk solusinya, anda dapat membeli oven dengan harga terjangkau di Oden Houseware


Aku juga begitu. Modal awalku belajar bikin kue hanya oven tangkring yang penampilannya sudah tidak meyakinkan. Oven tangkring itu masih aku pakai sampai sekarang, walau sudah ada oven listrik dan terakhir oven gas yang lumayan gede.
Mantera saktinya cuma satu siy, belilah oven sesuai dengan kebutuhan. Ada dua pilihan yang tidak terlalu mahal, yaitu oven tangkring dan oven listrik kecil, yang seukuran microwave itu lho.
Kalau beli oven tangkring (otang), jangan beli otang seperti punyaku, karena panasnya tidak rata. Panas oven yang tidak rata akan menyulitkan membuat kue kering dan cake. Beli yang rada bagusan, mereknya macem-macem, ada Hock, Bima, dan lain-lain. Otang yang bagus, sudah sangat handal dipakai untuk membuat berbagai macam kue. Kalau ingin bikin lapis legit, beli otang yang bisa panas atas, biasanya siy panas atau api atasnya pakai arang. Jadi otangnya punya semacam cekungan untuk meletakkan arang di atasnya.

Oven Listrik

Oven Listrik (Sharp Indonesia)
Untuk oven listrik, mereknya juga bermacam-macam. Aku pakai yang Sharp tipe SO-181.  Penampakannya mirip seperti gambar di samping ini.
Review si Oven Listrik:
  • Ada api atas dan api bawah yang bisa distel terpisah, bisa dipakai untuk bikin lapis legit dan membuat kulit bolu gulung yang cantik. Ada beberapa oven listrik yang tidak bisa api bawah saja, jadi kalau mau beli please check ya …
  • Bisa grill, tapi aku gak pernah pakai, jadi gak bisa review.
  • Bisa di-set timer dan mematikan sistem pemanasnya bila timernya sudah nyala. Jadi bisa ditinggal nonton tivi, kalau sudah tahu persis waktu pemanggangan yang dibutuhkan
  • Bisa di-set suhunya sampai yang diinginkan dan tidak perlu thermometer oven lagi untuk memastikan (walau setelah dipakai beberapa lama, suhu yang dihasilkan oven listrik ini sering kurang panas bila diukur dengan thermometer oven)
  • Kalau panasnya, menurutku masih lebih cepat panas otang daripada oven listrik. Dan biasanya aku set suhu oven yang lebih tinggi dari yang diminta resep
  • Lebih aman, dalam arti oven listrik tidak ada api. Panas berasal dari elemen pemanas yang biasanya berbentuk stick logam. Kalau korslet, listriknya aja yang putus.
  • Boros listrik kah? Ini pertanyaan umum. Aku tidak merasa ada tagihan listrik yang gila-gilaan sejak pakai oven listrik. Mungkin karena oven listrikku juga bukan tipe yang wattnya tinggi ya. Yang pasti iuran listrikku selalu dalam taraf yang wajar walau sering pakai oven listrik untuk bikin kue.
  • Gak ribet karena tinggal nyalain aja listriknya, kalau otang kan mesti nyalain kompor trus tangkringin di kompornya. Belum lagi keribetan ganjal-ganjal supaya otangnya gak rubuh kalau tangkringannya gak stabil.

Otang bisa dibeli di pasar traditional, jarang kelihatan di supermarket atau hypermarket. Otang yang berukuran besar (contoh: Hock no 1), sebaiknya dibeli beserta kompor minyak yang seukuran dengan si otang.
Kalau terlupa membeli kompornya, nanti sampai di rumah otang gede itu gak muat ditangkringin di kompor standar rumah tangga. Karena kompor standar rumah tangga biasanya tidak didesain untuk tempat nangkring otang yang terlalu besar. Jadi sebaiknya pastikan dulu ukuran kompor yang di rumah, kalau memang gak pengen beli kompor baru, maka jangan beli otang yang terlalu besar ya.

Please Give Us Your 1 Minute In Sharing This Post!
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →
Powered By: BloggerYard.Com

1 komentar:

  1. Suka reviewnya, ringkas, ngga bertele- tele. Blh tanya ngga mbak, kalau pake oven listrik itu, slain batasan ukuran, semua jenis kue dan pastry bisa dimasak disitu atau ada macam2 kue tertentu yg ga bisa? Terus listriknya sebaiknya yg brp watt ya yg kita pilih kalau mau banyak pake pastry gitu? Thanks mbak

    BalasHapus