Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Selasa, 16 April 2013

Membatik dengan kompor gas itu lebih irit

Kompor gas dikalangan rumah tangga sudah menjadi hal yang bisa. Namun di kalangan pengrajin batik sangat menarik dan bisa menjadi pilihan terbaik. Selain tidak menimbulkan polusi udara, pemakaian kompor gas kalkulasinya jauh lebih irit.

Perhitungan di atas diperoleh Krismiadi, setelah berhasil merakit "kompor multiguna ramah lingkungan" dengan bahan bakar gas. Mula pertamanya, kompor didesain memakai bahan bakar ethanol. "Tapi sekarang saya kembangkan dengan gas yang ternyata jauh lebih irit," jelasnya.

Kompor multiguna rakitan Kris merupakan karya akhir dan skripsi untuk meraih gelar sarjana S1 Fakultas Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) 2011. Dalam skripsi ia mengemas dengan ethanol sebagai bakar alternatif. "Seandainya terjadi kelangkaan minyak tanah atau gas, ethanol bisa menjadi pilihan."

Setelah lulus, Kris belum puas dengan kompor ethanolnya. Ia mencoba mengembangkan dengan bahan bakar gas. Karena ketika diujicoba sebagai pemanas lilin di rumah batik Mahkota Laweyan kalkulasinya masih dirasa boros. Satu liter ethanol yang berharga Rp 3500,- hanya bisa dipakai dua hari.

"Kalau ethanol tetap lebih irit dari minyak tanah. Tapi gas jauh lebih irit. Tabung gas 3 Kg yang harganya sekitar Rp 15 ribu bisa dipakai hampir satu bulan. Karena untuk memanasi lilin hanya dibutuhkan seperempat dari volume nyala normal. Untuk menurunkan besaran api yang menyala ia membuat kompor yang lebih kecil dipadukan dengan keramik," ungkapnya.

Sementara di bagian atas, setelah regulator dipasang tabung berisi air yang berfungsi sebagai stabilezer. Tabung inilah yang membuat aliran gas menjadi turun dan menyuplai gas secara ajeg. Akibatnya, nyala kompor tetap terukur untuk pemanas lilin batik.(Qomarul Hadi)
Sumber : krjogja.com
www.oden-houseware.com

Please Give Us Your 1 Minute In Sharing This Post!
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →
Powered By: BloggerYard.Com

2 komentar: