Rezeki dari botol plastik

Sampah botol plastik yang sering kita temui berserakan dimana-mana ternyata memiliki potensi bisnis yang lumayan besar. Betapa tidak, barang yang sudah dianggap tidak berguna itu ternyata masih bisa diolah kembali menjadi bahan baku pembuatan barang-barang dari plastik seperti tali rafia, benang polyester bahkan barang-barang kebutuhan rumah tangga seperti rumah sapu. Setelah melewati beberapa tahap dan proses pengolahan, botol-botol plastik bekas itu menjadi produk yang bernilai jual. Bisnis daur ulang botol plastik inilah yang kini ditekuni Mohammad Baedowy, siapa sangka orang yang kini rela bergelut dengan sampah botol plastik ini ternyata adalah mantan karyawan di sebuah bank swasta asing. Jabatannya yang cukup lumayan sebagai seorang auditor tetap belum membuatnya merasa puas dalam hidup ini. Keinginannya begitu kuat untuk ber-wirausaha hingga ia rela melepaskan pekerjaannya dan menerjuni bidang usaha daur ulang botol plastik.
Perjalanan usahanya tidak bisa dibilang mulus begitu saja, dengan modal 50 juta rupiah Baedowy membeli sebuah mesin pencacah botol plastik dan sebuah kendaraan operasional untuk mengangkut sampah botol-botol plastik tersebut. Sempat berjalan beberapa saat kendala-pun mulai muncul, mesin yang dibelinya sering “rewel” dan rusak sementara penjual mesin tidak memberikan garansi purna jual. Baedowy mengaku sempat pusing sebelum akhirnya ia memutuskan untuk memperbaiki sendiri mesin pencacah plastik miliknya. Utak-atik mesin-pun ia lakukan, bahkan ia harus sering bolak-balik ke beberapa bengkel untuk mencari sparepart yang cocok dengan mesinnya. Usahanya tidak sia-sia, justru akhirnya Baedowy mampu mendesain ulang mesin pencacah botol plastik yang lebih baik. Usaha daur ulang botol plastiknya pun mulai berjalan kembali.
Menurut Baedowy, usaha daur ulang botol plastik ini sangat mudah dijalankan siapa saja dan bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat bawah. Proses daur ulang botol plastik dimulai dengan penyediaan bahan baku berupa botol-botol plastik bekas yang biasanya didapat dari lapak atau pengepul. Harga sampah botol plastik bervariasi antara Rp.5000, Rp.7000 hingga diatas Rp.7000 per kilogramnya tergantung jenis botol plastiknya. Proses selanjutnya adalah pemisahan sampah botol plastik sesuai dengan warna dan jenisnya. Setelah itu barulah sampah botol plastik dimasukkan ke dalam mesin pencacah, hasilnya adalah serpihan-serpihan plastik. Proses selanjutnya adalah pengeringan. Baedowy mendesain sebuah mesin yang bisa berputar dengan kecepatan tinggi mirip pengering pada mesin cuci yang berguna untuk mempercepat proses pengeringan. Baru setelah itu serpihan-serpihan plastik tersebut dimasukkan ke dalam oven. Oven inipun didesain sendiri oleh Baedowy berupa pipa yang dipanaskan dan serpihan-serpihan plastik tersebut dimasukkan ke dalam pipa tersebut, keluar dari pipa serpihan-serpihan plastik tersebut sudah benar-benar kering. Sebelum memiliki mesin pengering, Baedowy hanya mengandalkan sinar matahari untuk proses pengeringan yang bisa memakan waktu berjam-jam. Kini dengan mesin pengering dan oven ia hanya membutuhkan waktu sekitar 3 menit untuk tahap pengeringan.
Proses akhir adalah quality control, yakni pembersihan serpihan-serpihan plastik dari kotoran. Baru kemudian serpihan-serpihan plastik siap dijual. Hebatnya, hasil daur ulang botol plastik ini ternyata diekspor untuk bahan baku pembuatan benang polyester. Hasil daur ulang botol plastik yang bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan benang polyester adalah sampah botol plastik jenis PET (misal botol-botol minuman), sedangkan hasil olahan sampah botol plastik jenis PP (misal gelas minuman plastik) digunakan sebagai bahan baku pembuatan tali rafia. Untuk sampah botol plastik yang lebih tebal, misal bekas botol oli atau shampoo bisa diolah menjadi barang-barang kebutuhan rumah tangga seperti rumah sapu dan ini juga termasuk salah satu hasil produksi daur ulang botol plastik milik Baedowy.
Yang menarik dari usaha daur ulang botol plastik milik Baedowy ini adalah kreativitasnya yang luar biasa. Selain mendesain sendiri mesin-mesin yang dibutuhkan, alat-alat yang digunakan juga menggunakan bahan dan alat-alat yang sederhana. Baedowy juga lebih mengutamakan penyerapan tenaga kerja dalam usahanya, contohnya untuk tahap quality control ia mengkaryakan ibu-ibu untuk menyeleksi serpihan-serpihan plastik dari kotoran. Dengan sistemnya ini, Baedowy mampu mengurangi pengangguran dengan mengkaryakan lebih dari 60 orang untuk usaha daur ulang botol plastik miliknya. Jumlah tersebut belum termasuk mitra-mitranya di seluruh Indonesia.
Untuk urusan keuntungan, Baedowy mengutarakan setidaknya bisa meraup keuntungan Rp. 500,- dari setiap kilogram sampah botol plastik. Dengan mesin yang dimilikinya, Baedowy mampu mengolah antara 1 hingga 3 Ton sampah botol plastik per hari dalam 8 jam kerja yang artinya memberikan keuntungan Rp.500 ribu hingga Rp. 1,5 juta per hari. Dalam seminggu ia bisa mengekspor 1 – 2 kontainer hasil olahan daur ulang botol plastik dengan kapasitas 20 ton per kontainernya. Ini semua belum termasuk hasil produk jadi seperti rumah sapu yang dihasilkannya. Wah, ternyata luar biasa potensi bisnis daur ulang botol plastik. Anda tertarik untuk mencobanya ? Mohammad Baedowy juga menawarkan sistem kemitraan. Selamat ber wirausaha.
sumber:http://www.artikelwirausaha.com/category/database/daur-ulang-botol-plastik/

Please Give Us Your 1 Minute In Sharing This Post!

SOCIALIZE IT →

Tweet

FOLLOW US →

SHARE IT →

Powered By: BloggerYard.Com