Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Kamis, 22 Agustus 2013

Perawatan dan Analisa Kerusakan pada Blender

Pada umumnya orang berpendapat sebagaimana telah dikemukakan pada bagian blender bahwa segala sesuatu yang dirawat dengan telaten akan awet. Pendapat ini berlaku pula pada penggunaan ARTL. ARTL yang dalam penggunaannya senantiasa dirawat akan awet. Meskipun demikian, kadang kerusakan tak dapat dihindari. Oleh karena itu, selain harus mengerti perawatan, perlu pula menguasai dengan baik perbaikan kerusakan suatu ARTL, terutama bagi mereka yang mengikuti mata kuliah ini. Jenis perawatan dan perbaikan ARTL yang akan dibahas pada poin ini adalah perawatan dan perbaikan blender pada umumnya.

1. Perawatan Blender
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merawat blender agar awet demikian pula penggunaannya dituangkan dalam buku atau brosur penggunaannya. Baca dengan saksama buku atau brosur petunjuk penggunaan blender sebelum digunakan. Buku atau brosur petunjuk penggunaan blender disertakan dalam paket blender saat pertama kali membeli blender. Periksa keberadaan buku atau brosur petunjuk tersebut saat anda membeli blender. Jika tidak ada, mita pada penjual. Jangan membeli blender yang tidak disertai buku atau brosur petunjuk penggunaannya.
Kerjakan semua perintah yang diharuskan dalam buku atau brosur tersebut saat anda menggunakan blender, dan hindari semua yang dilarang anda lakukan. Pada umumnya, buku atau brosur petunjuk penggunaan tersebut berisi langkah-langkah penggunaan sebagai berikut:

1. Periksa dan cocokkan kebutuhan tegangan supplay dan frekuensi kerja dengan tegangan terpasang dan frekluensi kerja di tempat anda akan menggunakan blender.

2. Posisikan saklar blender pada posisi ‘0’ atau off.

3. Masukkan atau pasang dengan tepat mangkok adonan yang digunakan di atas stand dudukan hingga kedua gigi kopel –gigi kopel pisau dan gigi kopel rotor- terjalin dengan benar. Ingat!!! Tutup mangkok adonan dengan rapat. Jika menggonakan mangkok besar yang diperuntukkan untuk pembuatan juce, maka jangan lupa memsang tangkai pengaduk yang dijulurkan masuk melalui lubang yang tersedia pada tutup mangkok.

4. Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada blender. Pegang dengan baik ujung tusuk kontak (bukan kabel penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan tusuk kontak ke dan dari stop kontak.

5. Sambil tetap memegang mangkok adonan, posisikan saklar ON-OFF pada posisi ‘ON’.

6. Perhatikan dengan cermat kondisi adonan yang di blender. Jika sirkulasi adonan sudah terdengar halus, maka hentikan putaran blender dengan jalan mengembalikan posisi saklar pada posisi OFF. Jangan menarik mangkok adonan dalam keadaan motor blender masih berputar. Berbahaya!

7. Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor blender, hingga melebihi satu jam tanpa berhenti. Pemakaian yang melebihi satu jam tanpa berhenti akan meningkatkan suhu panas motor dan akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor blender terbakar.

8. Bersihkan atau cuci bersih semua komponen blender kecuali bodinya sesaat setelah digunakan agar tidak berjamur.

9. Perhatian! Bodi blender tidak boleh dicuci. Di dalam bodi blender terdapat motor dan rangkaian kelistrikan blender. Pencucian bodi blender akan membasahi motor dan rangkaian kelistrikan blender. Hal ini dapat mengakibatkan motor blender dan rangkaian kelistrikan blender terhubung singkat (korsleting). Dampak selanjutnya adalah motor dan rangkaian kelistrikan motor akan terbakar ketika dijalankan kembali.

Please Give Us Your 1 Minute In Sharing This Post!
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →
Powered By: BloggerYard.Com

0 komentar:

Posting Komentar